Rabu, 29 Oktober 2014

kenapa air dan minyak tidak dapat menyatu

Judul : Air dan Minyak tidak bisa Menyatu
A.      Latarbelakang
Pada abad ke-21 ini kita mengetahui betapa pesatnya pengembangan teknologi. Banyak teknologi pada saat sekarang ini digunakan sebagai pengganti rutinitas atau pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia. Dengan demikian pesatnya pengembangan teknologi membantu siswa/mahasiswa dalam banyak hal, terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru/dosen.
Dalam dunia pendidikan ada dikenal dengan ilmu IPA, dimana dalam pelajaran IPA dibutuhkan ketelitian dan keaktifan para siswa untuk membuktikan peristiwa-peristiwa yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari minyak dan air, yang mana kita ketahui bahwa minyak dan air tidak pernah menyatu. Ini yang menyebabkan adalah perbedaan massa jenisnya. Dengan melaksanakan percobaan ini agar mengetahui bagaimana minyak dan air tidak dapat menyatu.
B.      Alat dan Bahan
·         2 buah Gelas
·         Minyak
·         Air
C.      Prosedur kerja
1.      Sediakan alat dan bahan
2.      Masukkan air kedalam gelas
3.      Lalu pada gelas tersebut yang berisi air, masukan minyak. Lalu, lihat apa yang terjadi.
4.      Lakukan pula percobaan dimana gelas tuangkan minyak terlebih dahulu , lalu dimasukkan air.
D.     Teori/Konsep/prinsip/hukum
Setiap zat akan larut dalam air karena mereka memiliki kesamaan namun pada air dan minyak tidak begitu, sebelum itu akan saya jelaskan apa komposisi dari keduanya. Air terdiri dari molekul-molekul kecil beratom tiga yaitu 2 hidrogen dan 1 oksigen, sedangkan minyak terdiri dari molekul-molekul besar yaitu karbon dan hidrogen tanpa oksigen sama sekali. Dalam air terjadi gaya tarik menarik antar molekul namun gaya ini bukan tarik menarik biasa, molekulnya seperti magnet-magnet kecil yang memiliki muatan listrik, di ujung yang satu bermuatan listrik positif sedangkan di ujung yang satunya lagi bermuatan listrik negatif. Singkatnya molekul air bersifat polar sedangkan minyak bukan polar. Asumsikan dalam sebuah wadah yang berisikan magnet magnet dan kayu, magnet hanya akan menempel pada magnet dan tidak pada kayu. Jika air bertemu dengan zat yang memiliki atom-atom yang bermuatan listrik air tertarik untuk mendekatinya, cara air melarutkan zat terlarunya yaitu dengan membasahinya kemudian membungkus atau mengelilinginya kemudian baru melarutkannya. Banyak zat yang dapat larut dalam air karena pada ujungnya memiliki kutub listrik/bermuatan, namun minyak tidak demikian tidak ada satu bagian pun dari minyak yang memiliki muatan listrik, karena itu tidak ada molekul minyak yang ingin mendekati molekul air. Sederhananya hanya zat yang meiliki bahan yang mirip dengan pelarutnya yang dapat terlarut. Selain itu ada satu gaya tarik menarik yang penting pada molekul air, yaitu ikatan hydrogen. sederhananya tarik menarik ini terjadi apabila molekul-molekul itu memiki sabuah atom oksigen dan sebuah atom hydrogen pada salah satu ujung masing-masing, pada air beliau memilikinya sehingga terjadi dua gaya tarik menarik menarik yang disebkan oleh muatan listrik dan ikatan hydrogen. Seperti pada gula dan air, yang menyebabkan larutnya gula bukanlah karena muatan listriknya tapi karena gula memiliki gugus hidroksi yang dapat membentuk ikatan hydrogen dengan air. Kita analisis lebih lanjut, jika sebuah zat dapat larut dalam air maka zat itu tidak dapat larut dalam minyak dan begitupun sebaliknya dan tidak mungkin larut dalam keduanya. Contoh : gula dan garam larut dalam air namun tidak pada minyak sedangkan bensin dan lilin dapat larut dalam minyak dan tidak pada air. Kesimpulannya karena minyak tidak bermuatan listrik dan tidak memiliki gugus hidroksi yang menyebabkan terjadinya gaya tarik menarik antara keduanya

LANDASAN TEORITIS
1. Pengertian Koloid
Ada dua pengertian koloid :
1. Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi . Larutan memiliki sifat homogen dan stabil. Suspensi memiliki sifat heterogen dan labil. Sedangkan koloid memiliki sifat heterogen dan stabil. Koloid merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat "didispersikan" ke dalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nanometer (nm) hingga satu mikrometer (µm)

2. Koloid adalah zat yang berpencar di zat pelarut sebagai butir yang lebih besar dari pada molekul tetapi tidak dapat di lihat dengan mata harus dengan mikroskop .
Sifat-Sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid.
3. Adsorbsi
Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain.
Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan).
Contoh :
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2. 
4. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
2. JENIS KOLOID
• Aerosol : suatu sistem koloid, jika partikel padat atau cair terdispersi dalam gas. Contoh : debu, kabut, dan awan.
• Sol : suatu sistem koloid, jika partikel padat terdispersi dalam zat cair.
• Emulsi : suatu sistem koloid, jika partikel cair terdispersi dalam zat cair.
• Emulgator : zat yang dapat menstabilkan emulsi dan (Sabun adalah emulgator campuran air dan minyak dan Kasein adalah emulgator lemak dalam air?.
• Gel : koloid liofil yang setengah kaku.
• Gel terjadi jika medium pendispersi di absorbs oleh partikel koloid sehingga terjadi koloid yang agak padat. Larutan sabun dalam air yang pekat dan panas dapat berupa cairan tapi jika dingin membentuk gel yang relatif kaku. Jika dipanaskan akan mencair lagi.
2. Pengertian Emulsi
Adapun beberapa Pengertian Emulsi yaitu sebagai berikut :
Emulsi adalah suatu disperse di mana fase terdispers terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak bercampur (1).
Emulsi adalah suatu system heterogen, yang terdiri dari tidak kurang dari sebuah fase cair yang tidak bercampur, yang terdispersi dalam fase cair lainnya, dalam bentuk tetesan-tetesan, dengan diameter secara umum, lebih dari 0,1 μm (2).
Secara umum, emulsi merupakan system yang terdiri dari dua fase cair yang tidak bercampur, yaitu fase dalam (internal) dan fase luar (eksternal) .
Komponen emulsi :
• Fase dalam (internal)
• Fase luar (eksternal)
• Emulsifiying Agent (emulgator)

Tipe-Tipe Emulsi (3)
1. Tipe minyak/air (m/a atau o/w), dimana fase minyak terdispersi dalam fase air (minyak=internal, air=eksternal)
2. Tipe air/minyak (a/m atau w/o), dimana fase air terdispersi dalam fase minyak (air=internal, minyak=eksternal)
3. Tipe emulsi ganda (w/o/w dan o/w/o), lebih dikenal dengan emulsi dalam emulsi, yaitu suatu emulsi tipe tertentu yang didispersikan lagi dalam suatu fase pendispersi. Tipe ini pada umumnya dapat ditemui dalam formulasi kosmetika.
4. Mikroemulsi
3. Pengertian Minyak
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut atau bercampur dalam air ( Hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organi . Ada sifat tambahan lain yang dikenal awam : terasa licin apabila dipegang. Dalam arti sempit, kata minyak biasanya mengacu keminyak bumi (petroleum) atau produk olahannya : minyak tanah (kerosena).
4. Pengertian Deterjen
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat .

0 komentar:

Posting Komentar