GRUP DAN SUB GRUP
PEMBAHASAN
GRUP, SUB GRUP DAN SIFAT – SIFATNYA
A. GRUP
Struktur aljabar adalah suatu himpunan tidak kosong S yang dilengkapi
dengan satu atau lebih operasi
biner. Jika himpunan S dilengkapi dengan satu
operasi biner * maka struktur aljabar tersebut dinyatakan dengan (S,*)
dan jika S dilengkapi dengan dua operasi biner * dan o maka struktur aljabar
tersebut dinyatakan (S,*, o) atau (S, o,*).
Definisi 1:
1. Operasi biner * pada S adalah jika "a, b Î S berlaku a*b Î S, atau sering dikatakan
Operasi * pada S bersifat tertutup.
2. Jika Operasi * pada S tertutup maka (S,*) disebut Grupoid
yaitu struktur aljabar dengan satu operasi yang tertutup (biner).
3. Operasi biner * pada S dikatakan assosiatif jika "a, b, c Î S, (a*b)*c = a*(b*c).
4. Grupoid (S,*) disebut semigrup jika Operasi biner * pada S
assosiatif
5. Himpunan S terhadap operasi * dikatakan mempunyai elemen identitas e jika "e Î S, "a ÎS, a*e
= e*a = a
6. Semigrup (S,*) disebut monoid jika S terhadap * mempunyai elemen
identitas e.
7. Himpunan S terhadap operasi * dikatakan komutatif jika "a, b Î S, a*b = b*a
Definisi 2 ;
Misalkan G adalah himpunan tidak kosong dilengkapi
dengan operasi maka struktur aljabar (G,.) disebut Grup jika
dipenuhi aksioma-aksioma berikiut :
a. Tertutup,
artinya "a, b Î G berlaku a.b Î G
b. Asosiatif,
artinya "a, b, c ÎG berlaku (a .b).c = a.(b.c)
c. Mempunyai
elemen identitas ditulis e, artinya ("a Î G) a.e
= e.a =a
d. Setiap elemen
mempunyai invers dinotasikan a-1 adalah
invers dari a, artinya ("a Î G) ("a-1 ÎG) sehingga a-1.a = a.a-1 = e
B. SIFAT – SIFAT
GRUP
Teorema :
Jika (G,*) merupakan grup maka berlaku :
1. Ketunggalan
elemen identitas
2. Ketunggalan
elemen invers
3. Sifat
kanselasi atau pelenyapan atau penghapusan : "a, b, c Î G berlaku
i. jika a * b = a * c maka b = c , disebut kanselasi kiri
ii. jika a * c = b * c maka a = b, disebut kanselasi kanan
4. persamaan-persamaan
a * x = b dan y * a = b mempunyai penyelesaian tunggal
5. "a, b Î G bersifat : i. (a-1)-1 =
a dan ii. (a * b)-1 = b-1 * a-1
PEMBUKTIAN :
3.i. Diketahui (G,*) adalah grup dan a Î G maka ada a-1Î G sehingga
a * a-1 = a-1 * a = e, dengan e elemen
identitas dari G. menurut ketentuan
a * b = a * c maka
a-1 * (a * b) = a-1 * (a * c)
(a-1 * a) * b = (a-1 * a) * c
sifat
asosiatif
e * b = e * c dengan a-1 * a = e
b = c
Pertama dibuktikan a * x = b mempunyai penyelesaian
Diketahui (G,*) adalah grup dan a Î G maka ada a-1Î G sehingga a * a-1 = a-1 * a = e,
dengan e elemen identitas dari G,
dari ketentuan a * x = b maka a-1 * (a * x) = a-1 *
b
Û (a-1 *
a) * x = a-1 * b
Û e * x
= a-1 * b
Û x = a-1 *
b Î G
jadi a-1 * b adalah penyelesaian dari persamaan a * x = b
4. Selanjutnya dibuktikan ketunggalan penyelesaian persamaan a * x = b.
Misalkan persamaan a * x = b mempunyai penyelesaian x1 dan
x2 maka berlaku :
a * x1 = b dan a * x2 = b sehingga a * x1 =
a * x2
Û a-1 *
(a * x1) = a-1 * (a * x2)
Û (a-1 *
a) * x1 = (a-1 * a) * x2
Û e * x1 =
e * x2
Û x1 =
x2
5. Ditunjukkan "a Î G, (a-1)-1 =
a
(G,*) adalah grup dan a Î G maka ada a-1Î G sehingga
a * a-1 = a-1 * a = e ………(1)
dengan e elemen identitas dari G. Karena a-1Î G maka ada (a-1)-1Î G sehingga (a-1)-1 *
a-1 = a-1 * (a-1)-1 =
e……...(2)
dari (1) dan (2) diperoleh : a-1 * a = a-1 *
(a-1)-1 dengan sifat 5.i. diperoleh
a = (a-1)-1
SUBGRUP
1. Pengertian
subgrup
Definisi :
Misalkan (G,*) suatu grup, H disebut subgrup dari G jika H kompleks dari G
dan (H,*) merupakan suatu grup. H
subgrup dari grup G jika H kompleks dari G dan H juga suatu grup terhadap
operasi yang sama pada G.
Contoh :
1. G = (1, -1,
i, -i } dengan i = √-1 maka (G,x) merupakan grup dan H = {1, - 1} adalah
subgrup dari G karena H ≠ Φ, H Ì G sehingga H kompleks dari (H,x) juga suatu grup.
2. (Z,+)
merupakan subgrup dari (Q,+)
3. (Q – {0},x)
merupakan subgrup dari (R – {0},x)
4. Misalkan
2Z = {x | x = 2n, n Î Z } = { …, -2, 0, 2,
… } maka (2Z,+) subgrup dari (Z,+)
2. Teorema
tentang Subgrup
Teorema 1 :
Misalkan G adalah grup dan H kompleks dari G
H subgrup dari G jika dan hanya jika ("a, b Î H)
berlaku i. ab Î H dan
ii. a-1 Î H.
Bukti
Diketahui G adalah grup dan H kompleks dari G
(Þ) H subgrup
dari G maka H juga merupakan grup sehingga ("a, b Î H)
pasti berlaku i. ab Î H dan
ii. a-1Î H
(Ü) "a, b Î H berlaku i. ab Î H dan ii. a-1Î H.
Akan ditunjukkan H subgrup dari G berarti
H merupakan grup, sebagai berikut :
· Tertutup diketahui dari i
· Asosiatif : ambil sebarang x, y, z Î H maka x, y, z Î G
karena H Ì G dan G
adalah grup maka berlaku (xy)z = x(yz)
· Ada elemen satuan : dari ii.
diketahui "a Î H berlaku a-1Î H dan menurut i. berlaku
aa-1Î H dan
aa-1 = e maka e Î H
· Setiap elemen dalam H mempunyai invers diketahui dari ii.
Teorema 2 :
Misalkan G adalah grup dan H kompleks dari G
H subgrup dari G jika dan hanya jika "a, b Î H berlaku ab-1Î H.
Bukti :
Diketahui G adalah grup dan H kompleks dari G
(Þ) H subgrup
dari G sehingga H juga merupakan grup Akan ditunjukkan "a, b Î H berlaku ab-1Î H, sebagai berikut :
Ambil sebarang a, b Î H,
karena H grup maka terdapat b-1Î H sehingga a, b-1Î H dan H mempunyai sifat tertutup maka ab-1Î H
(Ü) "a, b Î H berlaku ab-1Î H. Akan ditunjukkan H subgrup
yakni H merupakan grup, sebagai berikut :
Ambil sebarang c Î H maka
cc-1Î H
(diketahui)
cc-1 = e maka e Î H ……………………………………………… (*1)
e, c Î H maka
ec-1 = c-1Î H (diketahui)...………………………… (*2)
Ambil sebarang a, b Î H,
menurut (**) b-1Î H, jika
a, b-1Î H maka
a(b-1)-1Î H.
Karena a(b-1)-1 = ab maka ab Î H, jadi H tertutup
……………….. (*3)
Jelas bahwa H mempunyai sifat asosiatif karena H Ì G maka "x, y, z Î H pasti x, y, z Î G dan G adalah grup maka
berlaku (xy)z = x(yz) … (*4)
Dari (*1), (*2),(*3), dan (*4) terbukti H merupakan
grup yang berarti H subgrup dari G.
SIFAT – SIFAT
SUBGRUP
Teorema 1 :
Misalkan G suatu grup
Jika H subgrup dari G maka i. HH = H dan ii. H-1= H
Bukti :
Diketahui G grup dan H subgrup dari G, harus dibuktikan
i. HH = H ( HH Ì H dan H Ì HH)
· Ambil sebarang x Î HH
berarti x = ab untuk suatu a, b Î H dan karena H subgrup maka ab = x Î H. Jadi " x Î HH Þ x Î H atau HH Ì H
· Ambil sebarang h Î H, dan
H subgrup maka e Î H
sehingga h = he Î HH.
Jadi "h Î H Þ h Î HH atau H Ì HH
ii. Bukti bahwa H-1 = H
Teorema 2 :
Misalkan G suatu grup, sedangkan H dan
K masing - masing subgrup dari G, maka : HK merupakan subgrup
dari G jika dan hanya jika HK = KH.
Bukti :
Diketahui G grup, H subgrup dari G dan K subgrup dari G (Þ) HK juga subgrup dari G ditunjukkan
HK = KH (HK Ì KH dan
HK Ì KH)
· Menurut teorema 1. ii . HK subgrup maka (HK)-1 = HK ………….(
)
Ambil x Î HK =
(HK)-1 maka x = t-1 untuk setiap t Î HK berarti t = hk untuk setiap
t Î H, kÎK. karena H dan K subgrup maka h-1 ∈ H, k-1∈ K,
sehinga x = t-1 = (hk)-1= k-1h-1∈ KH Jadi∀x ∈ HK ⇒ x ∈ KH atau
HK ⊂ KH.
· Menurut teorema 1.ii, H dan K subgrup maka H-1= H dan K-1=
K
Ambil sebarang y ∈ KH = K-1H-1 maka y = cd untuk suatu c ∈ K-1,
d ∈ H-1 berarti
c = q-1untuk suatu q ∈ K dan d = r-1 untuk suatu r ∈ H,
sehingga y = q-1r-1= (rq)-1 ∈ (HK)-1=
HK menurut ( ) Jadi ∀ y ∈ KH ⇒ x ∈ HK atau KH ⊂ HK (⇐) HK = KH
ditujukan HK sugrup dari G. Karena H dan K masing-masing sugru maka setip z ∈ HK, z =
u untuk sutu u ∈ H, v ∈ K, seinga u, v ∈ G, z = u v ∈ G. jadi HK ⊂ G.……………………………………………… (a)
Disamping itu e ∈ H dane ∈ K maka e = ee ∈ HK. Jadi HK ≠ Φ … (b Daria) dan b diproleh HK kmpleks dari G
Ambil sembarang x, y ∈ HK ⇒ x = h1k1,y = h2k2u/ suatu
h1, h2 ∈ H, k1, k2 ∈ K
xy-1 = h1k1(h2k2)
= h1k1(k2-1h2-1)
sifat
sederhna grup
= h1(k1k2-1)h2-1
sifat asosiatif
= (h1k*)h2-1)
k* = k1k2-1 Î K
= (koho)h2-1
h1k* Î HK = KH
maka h1k* = koho, koÎ K, hoÎ H
= ko(ho h2-1)
sifat asosiatif
= koh* Î KH = HK
jadi HK kompleks dari G dan "x, y Î HK maka
xy-1 Î HK.
Dengan kata lain HK subgrup dari G
Kesimpulan
Dari penjabaran materi atas dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut ;
1. Suatu
himpunan dikatakan grup jika memenuhi syarat – syarat di antaranya bersifat
tetutup, bersifat asosiatif, mempunyai elemen identitas, dan mempunyai invers.
2. Sifat – sifat
sederhana dari grup yaitu sifat pengapusan atau karelasi atau pelenyapan baik
yang berada di kanan maupun yang berada di sebelah kiri.
3. Subgrup
merupakan bagian dari grup.
Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menghimbau dapan penulisan makalah
alngkah baiknya memenuhi aturan dalam penulisan.